Baru-baru ini, nama Betrand Peto kembali menjadi sorotan publik. Penyanyi muda berbakat ini digosipkan sebagai pengganti Ruben Onsu, yang merupakan ayah angkatnya dan sosok penting di dunia hiburan Indonesia. Kabar ini tentu saja menghebohkan banyak pihak, mengingat peran Ruben Onsu yang begitu besar dalam membimbing Betrand sejak awal karirnya.
Sarwendah, istri Ruben Onsu sekaligus ibu angkat Betrand, tidak tinggal diam menanggapi gosip yang beredar. Dalam sebuah pernyataan resmi, Sarwendah menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar dan berpotensi merusak nama baik keluarganya. “Betrand adalah bagian dari keluarga kami, dan tidak ada niat untuk menggantikan peran Ruben. Kami mendukung karir Betrand sepenuhnya, tetapi berita ini sangat tidak berdasar,” ujar Sarwendah.
Lebih lanjut, Sarwendah mengungkapkan bahwa pihaknya akan menempuh jalur hukum untuk menindak tegas penyebar gosip tersebut. “Kami akan mengambil langkah hukum untuk melindungi nama baik keluarga dan Betrand. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk melawan informasi yang tidak benar dan merugikan,” tegasnya.
Langkah hukum yang diambil oleh Sarwendah dan Ruben Onsu ini menunjukkan keseriusan mereka dalam menjaga integritas keluarga dan karir Betrand. Mereka berharap agar publik lebih berhati-hati dalam menerima informasi dan tidak mudah terpengaruh oleh berita yang tidak jelas sumbernya.
Sementara itu, Betrand Peto sendiri mengaku sedih dengan adanya kabar tersebut. Dalam sebuah wawancara, Betrand menyampaikan bahwa dirinya sangat menghormati dan menyayangi Ruben Onsu sebagai ayah angkatnya. “Ayah Ruben adalah inspirasi saya. Saya tidak pernah berpikir untuk menggantikan beliau. Saya ingin terus belajar dan berkarya di bawah bimbingan Ayah Ruben,” kata Betrand dengan penuh haru.
Gosip mengenai Betrand sebagai pengganti Ruben Onsu ini memang sempat membuat heboh, namun dengan klarifikasi dari Sarwendah dan tindakan hukum yang diambil, diharapkan isu ini bisa segera mereda. Keluarga Onsu berharap agar masyarakat bisa lebih bijak dalam mengonsumsi berita dan tidak mudah terpancing oleh informasi yang tidak benar.
Dalam era digital ini, berita hoaks atau palsu bisa dengan mudah tersebar dan merugikan banyak pihak. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk selalu memverifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarkannya. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam menerima dan menyebarkan berita.